Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perjuangan Ibu Lulusan SMA, Seorang Diri Sukses Jadikan 10 Anaknya Dokter, Nafisah Raih Rekor MURI

Perjuangan Ibu Lulusan SMA, Seorang Diri Sukses Jadikan 10 Anaknya Dokter, Nafisah Raih Rekor MURI

 

Banyak hal yang dilakukan oleh para anak untuk menunjukkan rasa sayangnya terhadap ibu.

Namun, memang tak cukup rasanya mengungkapkan sayang hanya satu hari saja, melainkan setiap saat layak menjadi hari ibu.

Apalagi pengorbanan seorang ibu tak terbalas dalam bentuk apapun, bahkan emas dan permata sekalipun.

Lantas, bagaimana perjuangan seorang ibu untuk anak-anaknya?

Mengingat peran dari seorang ibu bukan hanya melahirkan juga membesarkan anak-anaknya.

Bahkan berkat ibu juga yang mendidik keturunannya dengan ketulusan mengantarkan anaknya menjadi orang sukses.

Seperti kisah inspiratif yang datang dari seorang ibu hebat bernama Nafisah.

Pemilik nama lengkap Nafisah Ahmad Zen Shahab ini adalah seorang pedagang batik asal Palembang, Sumatera Selatan.

Nafisah dikenal sebagai seorang ibu yang berperan sebagai orang tua tunggal di keluarganya setelah sang suami, Alwi Idrus Shahab meninggal pada tahun 1996.
Kini berusia 74 tahun, Nafisah sukses mengantarkan anaknya menjadi dokter.

Pada tahun 2010, ia diberi penghargaan karena berhasil memecahkan rekor MURI sebagai Keluarga dengan jumlah dokter terbanyak di Indonesia yakni dari 12 anaknya, 10 di antaranya menjadi dokter.

Kisah inspiratif ini dilansir melalui kanal YouTube TRANS7 OFFICIAL pada tahun 2019 lalu.

Gelar dokter dari anak Nafisah mulai dari dokter spesialis di bidang kardiovaskular, penyakit dalam, anak, urologi, ortopedi, serta kulit dan kelamin.

Berikut 10 anak Nafisah yang sukses menjadi dokter:

1. Prof. Dr. dr Idrus Alwi Sp.PD-KKV.FACC, FESC, FAPSIC, FINASIM (Guru Besar Penyakit Dalam FKUI, Konsultan Jantung)

2. drg. Farida Alwi (Dokter Gigi)

3. dr. Shahabiyah MMR (Direktur Utama Sebuah Rumah Sakit di Tegal, Jawa Tengah)

4. dr. Muhammad Syafiq, Sp.PD-KGH (Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Ginjal dan Hipertensi)

5. dr. Suriyah Sp.A(K) (Spesialis Anak, Konsultan Neonatalogi)

6. Dr. Nouval Shahab, Sp.U, Ph.D, FICS, FACS (Dokter Spesialis Urologi)

7. Dr. Isa An Nagib, Sp.OT (K) (Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi, Konsultan Orthopaedic Sport Injury)

8. dr. Fatina (Dosen)

9. dr. Zen Firhan, Sp.OT, M. Biomed (Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi)

10. dr. Nur Dalilah Sp.KK (Dokter Spesialis Kulit Kelamin)

Dua anak Nafisah lainnya, lulus di bidang teknik kimia dan kini bekerja sebagai PNS di Depok serta seorang lagi berkarier sebagai desainer interior.

"Yang enggak jadi dokter yang nomor tujuh, itu ngambil teknik kimia sama desain interior," kata Nafisah.

Mengetahui biaya kuliah di kedokteran tak murah, Deddy pun menanyakan cara Nafisah membiayai anak-anaknya.

Salah seorang anak Nafisah pun menjawab jika semua anak-anaknya kuliah di kampus negeri.

"Kebetulan ayah saya dulu kepengennya kita keterima di negeri, Alhamdulillah kita kedokteran negeri semua. Jadi mungkin biaya tidak seberat atau sebesar di swasta," kata salah seorang anak Nafisah.

"Karena kedokteran juga hampir sama kan, buku-buku juga bisa sharing," imbuhnya.
Nafisah pun mengungkapkan caranya mendidik anak-anaknya seorang diri.
Ia mengatakan bahwa anak-anaknya adalah anak yang penurut.

"Dulu anak-anak pada nurut, kalau dikasih tau ngomong itu ngerti. Nurut. Saya enggak pernah mukul anak, kalau saya ngomong secara lemah lembut, anak itu kalau dikerasi mereka lebih keras, jadi harus lemah lembut," kata Nafisah.

"Kata orang, kalau dikerasin mereka lebih keras, jadi tidak boleh dikerasi. Kasih sayang juga sama. Enggak boleh pilih kasih," lanjutnya.

Saat ini, Nafisah telah tinggal bersama anak-anaknya di Jakarta. Hal ini diungkapkan oleh salah seorang anak Nafisah.

"Kebetulan kita kan dari Palembang, rumah kita basecamp di Palembang, tapi ibu kita tarik ke sini. Jadi semenjak adik paling kecil tamat dokter tahun 2005, itu ibu kita tarik ke Jakarta," kata salah seorang anak Nafisah.

Meski sebagian besar anak-anak Nafisah berprofesi sebagai dokter, nyatanya keluarga besar ini tidak memiliki latar belakang kedokteran.

Nafisah merupakan lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA), sedangkan suaminya, Alwi Idrus Shahab, seorang sarjana ekonomi.

Nafisah mengatakan ia, mendidik anak-anaknya hanya menggunakan cara sederhana. Selama ini, Nafisah dan suami tidak pernah menggunakan cara yang kasar dalam mendidik dan membesarkan 12 buah hati mereka.