Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

TERBONGKAR, Sejumlah Kebohongan-Ferdy Sambo, Aktor Utama Kasus-Kematian Brigadir J Telah Mengaku

TERBONGKAR, Sejumlah Kebohongan Ferdy Sambo, Aktor Utama Kasus Kematian Brigadir J Telah Mengaku

Irjen Pol Ferdy Sambo, Akhirnya terbongkar kebohongan-kebohongan Ferdy Sambo atas kematian Brigadir J, aktor utama telah mengaku

Irjen Pol Ferdy Sambo, Akhirnya terbongkar kebohongan-kebohongan Ferdy Sambo atas kematian Brigadir J, aktor utama telah mengaku /


Akhirnya terbongkar kebohongan-kebohongan Ferdy Sambo. Aktor utama dalam kasus kematian Brigadir J telah mengaku.


Kepada Komnas HAM, Ferdy Sambo mengakui dirinya merupakan aktor utama dalam kasus kematian Brigadir J.


Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengatakan Ferdy Sambo sepenuhnya mengakui perbuatannya sebagai dalang dibalik pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.


Adapun soal skenario palsu, Ferdy Sambo juga mengakui secara sadar telah merekayasa penembakan tersebut.


Kasus kematian Brigadir J Polisi butuh waktu sekitar satu bulan untuk mengungkap Ferdy Sambo sebagai otak dari pembunuhan anak buahnya yang Brigadir J.


Kebohongan-kebohongan Ferdy Sambo satu demi satu mulai terungkap. Peristiwa yang sebenarnya ternyata berbeda jauh dengan narasi awal Sambo.


Kasus kematian Brigadir J kini mulai menemui titik terang.


Berikut beberapa kebohongan-kebohongan Ferdy Sambo yang dikutip dari PikiranRakyat.com dan berbagai sumber:


1. Tidak Ada di TKP Penembakan


Skenario baku tembak yang melibatkan Brigadir J dan Bharada E yang disebutkan Ferdy Sambo tidak ada di TKP.


Dalam narasi tersebut Ferdy Sambo dikabarkan sedang melakukan tes PCR.


Namun faktanya, berdasarkan rekaman CCTV yang bocor ke publik, Ferdy Sambo terungkap berada di TKP ketika penembakan terjadi.


Bharada E yang dimintai keterangan juga mengakui Ferdy Sambo berada di lokasi penembakan.


2. Dugaan Pelecehan Seksual


Awal kasus tewasnya Brigadir J dilaporkan karena adanya dugaan pelecehan seksual pada istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.


Dilaporkan Putri Candrawathi mengalami pelecehan seksual oleh Brigadir J. Ia pun berteriak. Kemudian Bharada E yang berada di lantai 2 turun kemudian berusaha menyelamatkannya.


Brigadir J disebut-sebut mengancam Putri Candrawathi dengan menodongkan pistol.

Namun faktanya, Kepala Bareskrim Polri Komjen Pol. Agus Andrianto mengatakan tidak ada peristiwa pelecehan terhadap Putri Candrawathi oleh Brigadir J.


3. Baku Tembak


Mulai kasus Ini terungkap, disebutkan bahwa terjadi baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E di rumah dinas Ferdy Sambo.


Brigadir J disebut memuntahkan 7 peluru dari pistolnya yang tidak satupun mengenai Bharada E. Sementara, Bharada E disebut memberondong Brigadir J dengan 5 peluru hingga menewaskan Brigadir J.


Namun, fakta sebenarnya, tidak terjadi baku tembak di rumah Ferdy Sambo. Peristiwa sesungguhnya ialah penembakan Bharada E terhadap Brigadir J atau perintah Ferdy Sambo.


"Tidak ditemukan fakta peristiwa tembak-menembak seperti dilaporkan awal," kata Kapolri, pada Selasa, 9 Agustus 2022.


"Untuk membuat seolah-olah telah terjadi tembak-menembak, saudara FS melakukan penembakan dengan senjata milik J ke dinding berkali-kali untuk membuat kesan seolah telah terjadi tembak-menembak," ucap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo

BACA SELENGKAPNYA KLIK DISINI

4. CCTV Hilang atau Rusak

Di awal, disebutkan bahwa CCTV di rumah dinas Ferdy Sambo mati karena dekodernya rusak.


Tetapi, dalam perkembangannya, polisi menyebutkan bahwa Ferdy Sambo berperan dalam mengambil CCTV di sekitar TKP penembakan.


"Tadi kan disebutkan, dalam melakukan olah TKP seperti Pak Kapolri sampaikan, terjadi misalnya pengambilan CCTV dan lain sebagainya," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri pada Sabtu 6 Agustus 2022.***

BACA SELENGKAPNYA KLIK DISINI

BACA SELENGKAPNYA KLIK DISINI